Senin, 28 Juli 2008

PEMBINAAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON SEMARANG

Any Rahmaniah
P17425208104
Program DIV Jurusan Kesehatan Gigi Komunitas

PEMBINAAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON SEMARANG


Tujuan dari Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.Peran serta masyarakat sangat menentukan dalam tercapainya derajat kesehatan yang optimal, salah satu bentuk dari peran serta ini adalah kegiatan upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh kader yang telah di latih agar mampu membantu meningkatkan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan diadakannya pembinaan kader adalah untuk meningkatkan kemampuan kader di bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Sehingga kader di harapkan mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut, mencegah terjadinya penyakit gigi, mengenali kelainan mulut secara dini, dan dapat mencari upaya pengobatan gigi sederhana dengan tepat.
Sasaran kegiatan ini adalah semua unsur masyarakat terutama kelompok rentan penyakit gigi dan mulut yaitu ibu hamil dan balita, lintas sektor dan pihak terkait sehingga dapat bekerja sama untuk pembinaan posyandu yang dapat meningkatkan derajat kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
Untuk mengetahui hasil kegiatan dilakukan evaluasi jangka pendek yaitu dilakukan setelah kegiatan selesai atau setalah 1 bulan, sedangkan evaluasi jangka panjang setelah 6 bulan ke depan.
Dengan adanya pembinaan kader kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Tlogosari Kulon, harapan kami kegiatan ini dapat merubah perilaku masyarakat untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Juga diharapkan dapat menurunkan angka penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi ( gigi berlubang ) dan penyakit jaringan periodontal. Kader kesehatan sebagai promotor kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut juga diharapkan mampu dan berperan aktif dalam peningkatan usaha kesehatan dan kualitas sumber daya manusia.


Rabu, 23 Juli 2008

Remehkan Kesehatan Gigi Picu Diabetes


Remehkan Kesehatan Gigi Picu Diabetes

JANGAN sepelekan sakit gigi. Sebab jika dibiarkan, kerusakan gigi yang serius bisa memicu timbulnya penyakit lain. Diabetes hanya satu dari banyak penyakit yang bisa hadir akibat sakit gigi yang ditelantarkan.
Umum diketahui bahwa penderita diabetes rata-rata mempunyai gangguan kesehatan gigi. Hal itu diperkuat dengan studi penelitian di Amerika Serikat (AS) yang menyatakan penderita kerusakan gigi kronis bisa menjadi pengidap penyakit diabetes tipe 2. Ahli diabetes dan gigi di Inggris menyetujui hasil riset itu walau perlu penelitian lebih dalam lagi.
Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Penemuan peneliti AS ini diumumkan saat simposium National Institute of Dental and Craniofacial Research di Maryland. Dr. Anthony Iacopino, ahli gigi di Marquette University School of Density, Wisconsin mengatakan bahwa di dalam pankreas, sel yang bertanggung jawab sebagai penghasil insulin dirusak oleh kandungan cytokines yang tinggi. Jika ini terjadi sekali saja, maka seseorang berpeluang menderita diabetes tipe 2, walaupun orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat.
Menurut Iacopino, tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh merupakan faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem gangguan gigi yang mampu memicu diabetes.
Untuk itu, penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rajin mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena diabetes.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada stadium tertentu, gigi harus dicabut.
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa. Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin bisa membantu tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.
Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup jumlahnya untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
Juru bicara British Dental Association (BDA) mengatakan bahwa segala yang terjadi pada tubuh manusia selalu bisa dihubungkan dengan penyakit gangguan gigi. Maka bukan tak mungkin bahwa diabetes hanya salah satu gangguan kesehatan yang ada hubungannya dengan penyakit gigi. Ia juga menyarankan agar setiap orang membiasakan menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi flouride serta mengunjungi dokter gigi secara reguler.
(berbagai sumber/mer)